Senin, 08 September 2014

[Cerita] Anak yang hidup di atas saluran air dan Pak Giman

Hari ini tgl 09 September 2014, sewaktu makan siang di ruangan, sambil melihat berita di televisi, terasa ada yang membuat diri ini tercekat, dan banyak pelajaran juga hikmah.

1. Anak yang hidup diatas saluran air

Sebut saja Surya (karena saya lupa namanya), sehari-hari hidup diatas bangunan (bahkan tidak layak disebut bangunan karena hanya terdiri atas kayu2 yg disusun sebagai penyangga dan tempat untuk tidur serta ditutupi terpal plastik sebagai penghalang hujan dan panas) dan dibangun diatas saluran air (got).

Surya berusia sekitar 8 hingga 10 tahun, dia mempunyai seorang ibu yang saat ini bekerja sebagai seorang TKI di salah satu negara di Timur Tengah, Surya tinggal bersama ayah tirinya, sejak Surya sakit (katanya menular - kata ayah tirinya), ayah tirinya membuatkan bangunan tersebut.

Sehari-hari Surya hidup dibangunan tersebut, bagian-bagian tubuh Surya penuh dengan bintik-bintik merah seperti melepuh dan akhirnya surya pun diasingkan di sana, sehari-hari Surya diberikan makan dengan nasi kering dan mie kering untuk menyambung hidupnya, itu juga karena belas kasihan tetangganya. Surya masih berkeinginan untuk melanjutkan sekolah.

Surya di tinggal di daerah Karawang, semoga Surya cepat di berikan kesehatan dengan bantuan dari masyarakat dan bisa melanjutkan sekolah... :'( :'( :'(

2. Pak Giman

Berita berikutnya setelah Surya, adalah seorang bapak tua yang berusia sekitar 60 tahunan, dengan tangan sebelah kiri dan kaki sebelah kiri yang kurang sempurna, yang masih berjualan balon udara. Beliau aslinya dari wonosobo, tetapi beliau saat ini hidup dan berdagang di Yogyakarta.

Untuk kehidupan sehari-sehari beliau berjualan balon udara yang dijual Rp. 3.000,- sebuah kecuali jika yang membeli anak-anak, beliau akan menjual berapapun anak-anak memberikan uangnya, jadi untuk pembeli anak-anak beliau tidak mematok harga.

Dengan tubuh yang dapat beliau maksimal kan tangan kanan dan kaki kanannya, beliau tetap berjualan, dan tidak meminta-minta, bahkan ketika ditanya kenapa masih tetap berjualan beliau bilang tidak ingin merepotkan anak-anaknya di wonosobo.

Beliau berjualan di pasar malam yang ada di Yogyakarta, penghasilan yang beliau dapatkan digunakan untuk kehidupan sehari-hari dan disimpan untuk beliau pulang ke wonosobo.

Saat ditayangkan tadi, uang yang beliau kumpulkan sudah cukup untuk menengok anak-anak dan cucu-cucunya di wonosobo, dengan bantuan tongkat beliau berjalan ke terminal bis, sebelumnya beliau mampir ke sebuah toko mainan anak-anak, dan beliau sempatkan untuk membeli sebuah boneka untuk oleh-oleh cucucu-nya...

Semoga Pak Giman selalu diberikan kesehatan dan Allaah meluaskan dan melapangkan rezekinya, barokah usianya...aamiiin


Jika teman2 bertemu dengan pak Giman, temab-teman bisa bantu beliau dengan membeli dagangannya...


#Semogabermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar